Suatu ketika seorang Raja mengadakan sayembara melukis. Hadiah akan diberikan kepada siapa yang bisa membuat lukisan terbaik bertema kedamaian. Banyak seniman menjajal mengumpulkan karya. Setelah diseleksi tersisalah cuma dua lukisan.

Fotonya nggak ada hubungannya hehe tapi karya sendiri, Boss

Lukisan pertama menggambarkan sebuah danau yang tenang, dikelilingi pegunungan. Langitnya biru dengan sedikit awan putih berarak mengambang. Semua punggawa istana sungguh kagum benar pada lukisan ini. Mereka bergumam, "Pasti ini lukisan yang akan menang...betapa damai hati memandangnya."

Namun Raja tak memilihnya melainkan lukisan kedua.

Lukisan kedua menggambarkan pemandangan yang berkebalikan sepenuhnya. Di situ terlukis pegunungan terjal. Langit gelap bermendung hitam bergumpal-gumpal. Badai dengan petir menyambar-nyambar. Dari sela-sela bukit menggerojog air terjun dadakan yang keruh karena banjir.

Kenapa gerangan Baginda Raja memilihnya?

Rupanya kalau diperhatikan detail, di sela-sela air terjun itu nampak sebuah cerukan. Di cerukan itu tumbuh sejumput semak liar. Di baliknya ada jerami-jerami teranyam. Di situ seekor burung pipit mengerami telur calon anak-anaknya. Dia diam tak terganggu oleh kekacauan badai di sekitarnya.

"Kedamaian adalah...", Baginda Raja menjelaskan, "....bukan berarti ketiadaan kekacauan, kesulitan atau kesusahan. Damai adalah...di antara sliweran kekacauan di sekelilingmu, kau tetap tenang dalam batin. Inilah makna sejati kedamaian."
 
Copyright © 2015    LABILGAIB
Distributed By Gooyaabi Templates