Home » » TEKNIK MENGATASI DEPRESI ALA SAYA

TEKNIK MENGATASI DEPRESI ALA SAYA

Saya pakai istilah mengatasi, bukan mengalahkan. Karena realitanya tidak mudah mengalahkannya. Ini berdasarkan apa yang berhasil untuk saya, tak ada jaminan bisa berhasil untuk anda. Saya bukan dokter atau psikolog. Tapi yang jelas…saya bukan tukang kotbah atau bahkan motivator bayaran. Motivasi saya hanya berbagi. You who had been there…. Will easily relate to what I talk.

Kalau anda masih sehat atau waras ada baiknya baca-baca soal ginian. Kalau udah kena depresi anda akan malas mencari tahu apa itu depresi. Yes…because you’re too depressed.

Yang hidupnya lagi enak-enak juga jangan kira anda invincible. Sekarang anda bisa saja mencemooh orang-orang depresi sebagai lemah, sampai saat semua kunci kebahagiaan anda dirampas sekejap mata. Jangan nggaya anda bakal sekuat Nabi Ayyub ketika miskin mendadak atau bojomu selingkuh trus anakmu dipenjara.

Ini bukan soal karma. Cuma mo ngomong…. apes itu nggak lihat-lihat orang.


WARNING:

Apa yang berhasil saya lakukan hanyalah pada satu tipe tertentu dari depresi. Depresi yang lebih akut butuh bantuan profesional: psikolog, psikiater, terapis dll. Anda nggak bisa menyamaratakan semuanya. Apakah anda perlu profesional atau cukup dengan metode “Ekalaya” kayak saya….anda yang tentukan. Pengalaman buruk saya: depresi dikasih obat penenang saja. Tanpa sesi konseling. Untung deh saya terapi pake jurus Taichi abal-abal kok ndilalah bisa mengatasi.

Apakah anda kena depresi? Kenali gejalanya:

-Sedih mendalam


-Nggak doyan makan. Tapi bisa juga malah makan nggak aturan.


-Aktivitas sehari-hari terganggu. Anda maunya menyepi terus menerus.


-Secara fisik: gangguan tidur dan turunnya berat badan. Tapi bisa juga malah naik.


-Sensitif sama ucapan orang. Gampang marah.


-Merasa kosong, gak ada tujuan.


-Merasa tak ada orang yang paham.


-Hiburan macam apapun tidak lagi manjur. Bahkan cuma pelampiasan sesaat.


-Menangis sendirian. Atau bisa juga ketawa sendirian.


-Pingin bunuh diri.


Apa yang bikin depresi terasa berat?

Karena depresi bukan cuma serangan psikologis. Bisa jadi ada pengaruh genetik dan hormonal. Tumbuh di lingkungan depresif bisa lebih parah lagi dampaknya.


TEKNIK


1. FASE 1: AKUI
2. FASE 2: SINKRONISASI TUBUH & PIKIRAN
3. FASE 3: LEWATI


FASE 1: AKUI

Mengakui berarti menerima kekalahan, rasa sakit. Dalam Jiu Jitsu, menerima kekalahan adalah dengan menepukkan tangan atau “tap”. Mengakui bahwa ego kita bukan apa-apa dibanding semesta. Mengakui bahwa kita masih punya kerendahan hati untuk mengaku….saya kalah. Akui anda sakit karena depresi. Akui sebabnya apa. Saya depresi karena iman saya tak menemui ujung. Saya depresi karena dikhianati mantan. Saya depresi karena dikhianati sahabat. Saya depresi karena disepelekan keluarga. Saya depresi karena saya dibuang oleh orangtua. Akui saja. Terima rasa sakit itu. Menolaknya anda akan tambah ngerasa perih.

Jangan kayak orang mabok. Penderita depresi kadang ada yang denial. “Aku fine-fine aja kok…”…” Aku ra popo”. Tapi ngomongnya sambil mbrebes dan misuh “Jancuk…”.. Ini bikin kita malah sakit. Akui saja. Ya, saya depresi dan saya nggak bahagia.

Di fase ini, bantuan dari teman dekat, keluarga sangat membantu. Mungkin sekadar tempat curhat atau ngasih semangat. Hindari orang suka kotbah. Orang macem gini tahunya cuma “depresi itu karena jauh dari Tuhan”. Paling males kalo malah nyemburin muka anda pake ayat kitab suci. Orang macam gini suruh magang aja ke twitternya Ustadz Tengku yang anti batik itu. Masalahnya kalau anda tak punya orang dekat. Gimana cara mengatasinya?

Menangis lah jika tak tertahankan. Emang aib kalo cowok macho sixpack fighter sampe ketahuan nangis. Untung saya enggak jadi bebas aja saya nangis. Dengan syarat…nangisnya jangan direkam atau di-selfie trus dipost di medsos. Soalnya nanti anda bakal dibully dan bikin malah parah depresinya. Menangislah sehabis ritual misalnya sehabis sholat, sehabis berdoa atau sendirian di bangku gereja. Kalau anda atheis, menangislah sehabis menulis sumpah serapah anda kepada Tuhan. Kalau saya yang paling manjur adalah sehabis nangis tidur.

Beberapa ada yang perlu pelampiasan destruktif, mecahin barang. Ya lakukan aja. Meski ada resiko juga untuk itu. Pecahin aja barang-barang pemberian mantan, robek-robek fotonya, banting aja i-phone yang ia belikan, bakar motor yang ia kasih. Asal siap dengan konsekuensi yang bakal lebih parah lagi.

Yang jelas kalau bisa jangan menyakiti diri dulu….kenapa?

Karena diri itulah yang hendak ditolong. Kalau barang-barang ya masih bisa nyari gantinya.

Ciri-ciri anda sudah siap ke fase selanjutnya adalah ketika perasaan anda mulai lega. Anda mengakui dengan sadar. Ya…saya sakit depresi. Saya mau sembuh.

Kalau anda belum merasa mau sembuh, cari pelampiasan dulu. Ingat. Rusaklah barang-barang tapi jangan diri anda. Ingat…orang yang bikin anda depresi mungkin semakin bahagia lihat anda depresi. Saat depresi, anda nggak bisa melakukan balas dendam terbaik.


FASE 2: SINKRONISASI TUBUH & PIKIRAN

Karena depresi ada pengaruh dari hormon dan genetik, maka kita perlu melakukan “lelaku”…mungkin semacam tirakat kecil. Jika fisik anda sehat dan bugar, lebih mudah mengatasi depresi. Setiap marah tarik nafas, hembus keras dan lalu atur pelan-pelan…itu salah satu cara saya.
Lakukan olahraga yang soliter….Forrest Gump melakukan lari (sampe keliling Amerika), teman saya touring sendirian, kalau saya melakukan jurus-jurus silat sendirian. Gerakan saya comot dari komik dan film….masa bodo aja…

Saya juga menciptakan ritual-ritual fisik custom untuk diri sendiri. Misalnya setiap pagi saya melakukan jurus (belum saya kasih nama). Isinya gerak dan visualisasi. Saya akan berdiri menghadap pintu, melakukan sembah dan beberapa langkah pukul dan bela seacam silat. Ditutup dengan tepukan.

Selanjutnya saya melakukan visualisasi seakan berada di ruang virtual komputer. Saya gerakkan jari seolah meng-klik semua masalah saya, yang mana saya depresif. Saya klik kanan dan delete, lalu empty recycle bin. Bayangkan seperti Tony Stark di Iron Man 2. Namun lakukan ini sendirian. Karena anda secara visual sudah kayak orang gila.

Olah kanuragan gini juga baik dilambari dengan mantra. Anda bisa ciptakan mantra anda sendiri yang bisa merasa anda nyaman dan tenang. Bagi yang muslim mungkin bisa dapat ketenangan dari surat Alam Nasyrah. Kalau favorit saya adalah petilan Surat Al-An'am Ayat 59.

Saya menikmati sesi “pantomim” gini. Bahkan ketika depresi sudah lewat saya masih melakukannya.

Membuat fisik sibuk akan membuat pikiran lebih mudah dijinakkan. “Control your body, then emotion…” kurang lebih itu inti yang disampaikan Rickson Gracie dalam perannya sebagai guru beladiri Bruce banner di film Incredible Hulk.

Atur diet. Cobalah berpuasa (meski otomatis kalo depresi susah makan). Hindari makanan berdaging. Hindari kopi dan alkohol. Air hangat di pagi hari sangat menentramkan. Puasa dapat mengontrol naluri tubuh kita.

Sebagai teman fase ini dengarkanlah musik-musik sehat. Jangan yang depresif meski ada tergoda memutarnya. Muter musik keras juga nggak jaminan bikin depresi reda. Kalau bisa bahkan…cobalah anda yang menyanyi sendiri. Selama saya dalam proses terapi pribadi….saya nyanyi “Rain Drops keep fallin in my head…” sama “Here, There and Everywhere…”. Tapi belakangan saya lebih suka nembang “Ana kidung rumeksa ing wengi…”

Tontonlah film-film yang bisa jadi terapi. Pilihan terbaik saya adalah Forrest Gump dan Shawsank Redemption. Kalau udah merasa mendingan, ganti nonton Jurassic Park. Anda bisa punya pilihan sendiri.

Fase ini sudah anda lewati jika anda sudah merasa lebih tenang dan merasa ingin sembuh. Ingat! INGIN SEMBUH dari dalam hati itu penting.


FASE 3: LEWATI

Istilah saya bukan mengalahkan atau menghancurkan. Namun melewati. Karena bisa saja ia mencegat kita di kemudian hari. Namun dengan latihan, anda mungkin akan bertarung lebih baik menghadapinya. Di fase ini kita sudah lebih tenang, terkontrol. Kalau masih merasa sakit itu wajar. Sembuh samasekali sih bullshit. Nggak usah nggaya.

Di fase ini, hal yang saya lakukan adalah mengkonversi “energi negatif” yang saya simpan. Caranya?

Membantu orang lain, bikin kegiatan, beramal dll.

Saya pribadi melakukan donasi ke badan amal sambil berniat menyalurkan kebahagiaan. Di saat ini anda sudah bisa bersyukur, mau ndengerin kotbah-kotbah juga udah oke lah. Anda sudah bisa bercanda. Anda mungkin perlu travelling dulu (kalo ada duit). Libatkan dalam kegiatan interaktif sosial. Tapi kalau anda pada dasarnya adalah reklusif, lakukan secara online.

Ini saat yang lega kalau anda mau minta maaf kepada orang-orang yang tanpa sengaja anda sakiti selama masa depresi. Beberapa dari mereka niatnya mungkin baik dan tulus, hanya saja mereka tidak paham kompleksitas depresi…ya karena mereka mungkin ada yang belum mengalami. Maafkanlah ketidakpahaman mereka dan mintalah maaf atas ke-menyebalkan-nan anda pada saat terkena.

Di fase ini akuilah bahwa anda sudah mengalami, mengakui, memulihkan diri dan mendapat pelajaran. Di sini anda sudah “wis ra popo”. Bahkan anda bisa menertawakan penyebab depresi anda. Ingatan anda tentang sesuatu tak lagi menyakitkan. Anda boleh pilih “forgive not forget” atau “unforgive and forget”.

Saya pilih “unforgive and forget”. Biarin aja. Nggak usah nggaya sok bijaksana.

Sampai fase ini anda siap menerima kesembuhan. Sekarang anda sudah bisa mendekat lagi ke Tuhan. Kali ini udah tulus. Jadi Tuhan fungsinya nggak buat tempat sambat dan curhat. Anda ber-Tuhan karena anda menyadari orkestrasi anda di dalam tubuh jagad semesta. Anda tidak lagi beribadah dengan beban dan duka, melainkan dengan rasa penuh syukur. Syukur itu suplemen spiritual. Konon salah satu kunci untuk mencegah depresi parah sebenarnya adalah rasa bersyukur. Ini adalah jargon klasik sekuno peradaban. Banyak terekam dalam ajaran-ajaran spiritual dunia.

Revenge?

Kalau masih ada niat revenge berarti anda masih di fase awal lagi. Tapi gimana dengan keadilan?

Revenge biasanya bikin semua jadi lebih parah. Solusi dari saya adalah…”karma auto pilot mode”

Saya tahu ada yang akan bilang…karma nggak ada dalam agama ini itu. Well… hukum kelistrikan dan magnet juga nggak ada dalam kitab suci agama manapun.


Teknik “karma auto pilot”.

Bayangkan anda di ruang virtual ala Tony Stark tadi. Klik target. Kunci. Klik kanan. Klik tombol “karma”, centang “auto pilot”. Klik options….centang OPTIMIZE. Tekan ENTER.

Cincin "jimat"

Dan sebagai penutup rangkaian terapi, saya bikin semacam monumen atau prasasti. Cincin yang ada pada foto inilah monumen saya. Tertulis “SOMEONE IS WORSE OFF…” semenderitanya kita, ada yang mungkin lebih menderita dan butuh bantuan kita. Meski bukan berarti anda nyaman menikmati posisi bahwa ternyata ada yang lebih sial… ya mau gimana lagi?

“LIFE IS NOT FAIR. GET USED TO IT… “, kata Patrick pada SpongeBob.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015    LABILGAIB
Distributed By Gooyaabi Templates